Kamis, 14 Desember 2017

Kenapa Sih Harus Puasa Sebelum Operasi Caesar ?


Jawabannya sih sudah pasti yah bun, supaya organ-organ saluran pencernaan (lambung & usus) kosong.Tapi bukan itu permasalahannya, kenapa perut harus dikosongkan sebelum operasi ? kalau pasien dioperasi, pasti dia dianastesi terlebih dahulu, alias dibius.

Penjelasan gampangnya tuh : kalau kita dibius, kita jadi tidak sadar, termasuk refleks-refleks yang kita punya jadi menurun (contohnya refleks batuk).

analoginya seperti ini :
kalau Bunda makan nasi, terus keselek. Harusnya kan makanan itu masuk ke kerongkongan (saluran pencernaan), tapi gara-gara keselek malah masuk ke tenggorokan (saluran pernapasan). Kalau salah masuk ke tenggorokan, nanti bisa menyumbat,
terus jadi sesak. Makanya ada refleks batuk supaya si nasinya keluar dari tenggorokan.

Nah coba bayangkan kalau sesaat sebelum operasi bunda masih makan nasi. Nasi itu masih berada di lambung (waktu yang dibutuhkan untuk mencerna makanan adalah 2 - 4 jam). Terus bunda dibius, bunda jadi tidak punya refleks batuk (ya iyalah, kan ga sadar). Posisi operasi itu kan tiduran/berbaring, bisa-bisa nanti si nasi yang masih ada di lambung malah balik ke kerongkongan, terus...eh...salah masuk deh ke tenggorokan...nah loh...kan bunda lagi ga punya refleks batuk...tersumbatlah jalan napas bunda gara-gara si nasi...terus sesak napas deh...terus..................... (bisa mengira-ngira kan ya kelanjutannya kayak gimana). Wee weee... bukannya nakut-nakutin yah bun... :p

Alasan kenapa tidak boleh makan sebelum operasi?


Puasa makan sebelum operasi umum dianjurkan oleh dokter, terutama pada operasi besar yang melibatkan pasien berada di bawah pengaruh anestesi seperti caesar. Anestesi umum membuat bunda tidak sadarkan diri sehingga bunda tidak dapat merasakan apapun dan bunda juga tidak menyadari apa saja yag tengah berlangsung selama prosedur (kalau sampai pingsan). Biasanya, sebelum memiliki anestesi umum, bunda tidak akan diizinkan untuk makan atau minum sesuatu.

Jika perut bunda terisi makanan selama operasi, bunda bisa muntah sementara di bawah pengaruh obat bius. Hal ini karena ketika bunda berada di bawah anestesi, refleks tubuh bunda dihentikan untuk sementara. Kombinasi anestesi yang melumpuhkan tubuh dan intubasi (memasukkan lubang atau pipa melalui mulut atau hidung untuk pertukaran udara) memungkinkan bunda untuk menghirup muntahan dan isi perut bunda ke dalam paru. Kondisi ini disebut dengan aspirasi paru dan dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti infeksi, pneumonia, dan kesulitan bernapas, yang dapat membahayakan kondisi bunda.

Makan sebelum operasi (ketika bunda telah diberi tahu untuk jangan) — juga dapat menyebabkan mual dan muntah setelah operasi. Muntah setelah operasi sakit loh bun.., selain dari luka sayatan dan tenggorokan bunda yang mungkin masih terasa sakit dari operasi itu sendiri.

Tak semua dokter akan menyarankan puasa sebelum operasi


Meskipun ada potensi bahwa pasien mungkin muntah dan menghirup isi perut mereka, praktik pantang makan sebelum operasi ini dipercaya tidak akan lagi efektif. Dilansir dari Medical Daily, sekitar 50 persen dari ahli anestesi mengatakan pantang makan setelah tengah malam untuk operasi elektif tidak lagi dibutuhkan.

Peneliti juga menemukan muntah selama operasi adalah efek samping yang cukup langka. Selanjutnya, teknik anestesi modern telah membuat risiko aspirasi paru sangat kecil kemungkinannya. Dan ketika aspirasi benar terjadi, itu hampir tidak pernah menyebabkan komplikasi jangka panjang ataupun kematian. Terlebih lagi, penelitian telah menunjukkan bahwa proses pengosongan perut kosong berjalan lebih cepat daripada yang diyakini sebelumnya, sehingga periode puasa panjang tidak begitu memberikan perbedaan yang berarti dalam mencegah aspirasi paru.
Tak semua pasien bisa puasa sebelum operasi

Mengikuti saran dokter adalah jalan terbaik menuju pemulihan yang optimal, tapi tetap masuk akal untuk bertanya tentang detail peraturan pantang makan sebelum operasi dan apakah pantangan tersebut bisa dikendurkan dalam kasus bunda — terutama jika bunda dijadwalkan untuk prosedur operasi sore. Dalam hal ini, bunda mungkin akan diminta untuk mengosongkan perut selama lebih dari 12 jam. Dokter dan ahli anestesi sering bersedia untuk mengakomodasi keinginan bunda .

Pasti ada juga yang berpikir "Lho puasakan bikin dehidrasi, trus nanti bayinya gimana dong kalo puasa ? bisa-bisa kan nanti kelaparan. kan kasiaaann.." Puasa sering dikaitkan dengan berbagai efek samping, seperti kelaparan dan dehidrasi, dan juga dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, dan mual pada beberapa orang. Dehidrasi bisa serius dan membuat sulit bagi perawat untuk mengambil darah untuk tes yang diperlukan. Waktu  puasa yang panjang juga dapat menambah ketidaknyamanan selama pemulihan. Konsultasikan hal ini dengan dokter, agar bunda lebih nyaman ketika operasi.

Selain itu, jika bunda memiliki kondisi medis, seperti diabetes, itu berarti bunda perlu makan dan minum secara teratur. Oleh karenanya, bunda harus memberitahu salah satu tim dokter penanggungjawab bunda sebelum menjalani operasi. Bunda juga harus memberi tahu mereka jika bunda sedang mengonsumsi obat-obatan (Jangan minum obat bunda jika dokter bedah tidak menginstruksikan bunda untuk melakukannya).

Apa yang boleh bunda makan sebelum operasi?


Jumlah waktu yang diperlukan untuk berpuasa makan sebelum operasi akan tergantung pada prosedur apa yang bunda jalani. Namun, biasanya enam sampai delapan jam untuk makanan, dan dua jam untuk cairan. Dalam pedoman puasa pra-operasinya, American Society of Anesthesiologists mengatakan bahwa aman untuk orang sehat dari segala usia yang menjalani operasi terencana untuk mengonsumsi:


  • Cairan bening, termasuk air putih, teh, kopi hitam, minuman berkarbonasi, dan jus buah tanpa ampas, hingga dua jam sebelum operasi. Bunda mungkin diwanti-wanti untuk menghindari beberapa jenis cairan, seperti susu, atau teh/kopi yang menggunakan krimer karena minuman ini memiliki protein dan lemak di dalamnya yang dapat merusak paru-paru bunda.
  • Makanan ringan, seperti roti dan teh, atau salad dengan sup, sampai enam jam sebelum operasi.
  • Makanan berat, termasuk gorengan atau makanan berlemak/berdaging, hingga delapan jam sebelum operasi. Cairan bening, seperti air, jus apel, minuman olahraga, puding atau agar, aman untuk dikonsumsi sampai empat jam sebelum prosedur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar